Kamis, 12 Juni 2014

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN



            Sebelum melakukan analisis terhadap laporan keuangan, seorang analis perlu memahami latar belakang data yang terdapat pada laporan tersebut. Analis perlu mempunyai gambaran aktivitas bank atau perusahaan yang tercermin dalam laporan tersebut agar hasil analisisnya tepat dan memuaskan. Analis juga harus mempunyai kemampuan atau kebijakan yang cukup baik dalam mengambil suatu kesimpulan, disamping harus memperhatikan dan mempertimbangkan perubahan-perubahan kondisi bank. Adapun langkah-langkah analisis informasi keuangan adalah mengorganisasi dan mengumpulkan data yang diperlukan, mengukurnya, menganalisis, dan menginterpretasikan.
            Analisis laporan keuangan berarti suatu proses penguraian data (informasi) yang terdapat dalam laporan keuangan menjadi komponen-komponen tersendiri, menelaah setiap komponen, dan mempelajari hubungan antar komponen tersebut dengan menggunakan teknik analisis tertentu agar diperoleh pemahaman yang tepat dan gambaran yang komprehensif tentang informasi tersebut.
Analisis keuangan dilakukan dengan mengevaluasi past performance keuangan nasabah, sehingga pada akhirnya bank dapat memperkirakan kebutuhan pembiayaan yang tepat dan wajar. Sumber informasi data keuangan nasabah berasal dari:
1.      Laporan keuangan, meliputi neraca, laba/rugi, dan cash flow.
2.      Rekening bank, yaitu catatan mutasi pada rekening giro atau tabungan dari bank yang selama ini digunakan oleh nasabah untuk bertransaksi.
3.      Bukti-bukti penjualan seperti catatan penjualan dan pembelian, nota, faktur, dan kwitansi.
Ada beberapa tujuan laporan keuangan, antara lain:
1.      Memberikan informasi kas yang dapat dipercaya mengenai posisi keuangan bank atau perusahaan pada suatu saat tertentu.
2.      Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai hasil usaha perusahaan selama periode akuntansi tertentu.
3.      Memberikan informasi yang dapat membantu pihak-pihak yang berkepentingan untuk menilai atau menginterpretasikan kondisi dan potensi suatu bank atau perusahaan.
4.      Memberikan informasi-informasi penting lainnya yang relevan dengan kebutuhan pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan kebutuhan yang bersangkutan.
Laporan keuangan juga bertujuan untuk menyediakan informasi yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan (pengguna laporan keuangan) dalam pengambilan keputusan ekonomi yang rasional, seperti:
1.      Shahibul maal/ pemilik dana.
2.      Pihak-pihak yang memanfaatkan dan menerima penyaluran dana.
3.      Pembayar zakat, infaq, shodaqoh.
4.      Pemegang saham.
5.      Otoritas pengawasan.
6.      Bank Indonesia.
7.      Pemerintah.
8.      Lembaga Penjamin Simpanan.
9.      Masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar